Kamis, 30 September 2010

Handphone


Sejarah dan Perkembangan Handphone
Teknologi ini mulai digunakan tahun 1970 yang diawali dengan penggunaan mikroprosesor untuk teknologi komunikasi. Dan pada tahun 1971, jaringan handphone pertama dibuka di Finlandia bernama ARP. Menyusul kemudian NMT di Skandinavia pada tahun 1981 dan AMPS pada tahun 1983. Penggunaan teknologi analog pada generasi pertama menyebabkan banyak keterbatasan yang dimiliki seperti kapasitas trafik yang kecil, jumlah pelanggan yang dapat ditampung dalam satu sel sedikit, dan penggunaan spektrum frekuensi yang boros.
Di sisi lain, meningkatnya jumlah pelanggan tidak bisa ditampung generasi pertama. Selain itu, teknologi 1G hanya bisa melayani komunikasi suara, tidak seperti 2G yang bisa digunakan untuk SMS. NMT atau Nordic Mobile Telephone adalah jaringan handphone analog yang pertama kali digunakan secara internasional di Eropa Utara. Jaringan ini beroperasi pada frekuensi 450 MHz sehingga sering disebut NMT-450, ada juga NMT-900 yang beroperasi pada frekuensi 900 MHz.
Mengingat tuntutan pasar dan kebutuhan akan kualitas yang semakin baik, lahirlah teknologi generasi ke dua atau 2G. Generasi ini sudah menggunakan teknologi digital. Teknologi 2G lainnya adalah IS-95 CDMA, IS-136 TDMA dan PDC. Generasi kedua selain digunakan untuk komunikasi suara, juga bisa untuk SMS dan transfer data dengan kecepatan maksimal 9.600 bps (bit per second). Sebagai perbandingan, modem yang banyak digunakan untuk koneksi internet berkecepatan 56.000 bps (5,6 kbps). Kelebihan 2G dibanding 1G selain layanan yang lebih baik, dari segi kapasitas juga lebih besar. Karena pada 2G, satu frekuensi bisa digunakan beberapa pelanggan dengan menggunakan mekanisme Time Division Multiple Access (TDMA).
Standar teknologi 2G yang paling banyak digunakan saat ini adalah GSM (Global System for Mobile Communication), seperti yang dipakai sebagian besar handphone saat ini. GSM beroperasi pada frekuensi 900, 1800 dan 1900 MHz. GSM juga mendukung komunikasi data berkecepatan 14,4 kbps.
Sejarah
Sejarah GSM diawali dengan diadakannya konferensi pos dan telegraf di Eropa pada tahun 1982. Konferensi ini membentuk suatu study group yang bernama Groupe Special Mobile (GSM) untuk mempelajari dan mengembangkan sistem komunikasi publik di Eropa. Pada tahun 1989, tugas ini diserahkan kepada European Telecommunication Standards Institute (ETSI) dan GSM fase I diluncurkan pada pertengahan 1991.
Pada tahun 1993, sudah ada 36 jaringan GSM di 22 negara. Keunikan GSM dibanding generasi pertama adalah layanan SMS. SMS atau Short Message Service adalah layanan dua arah untuk mengirim pesan pendek sebanyak 160 karakter. GSM yang saat ini digunakan sudah memasuki fase 2.
Setelah 2G, lahirlah generasi 2,5 G yang merupakan versi lebih baik dari generasi kedua. Generasi 2,5 ini mempunyai kemampuan transfer data yang lebih cepat. Yang terkenal dari generasi ini adalah GPRS (General Packet Radio Service) dan EDGE.
Baru-baru ini, tren komunikasi seluler mulai beralih kepada generasi berikutnya yang diprediksikan akan menjadi teknologi komunikasi seluler yang menjanjikan. Generasi 3 atau 3G merupakan teknologi terbaru dalam dunia seluler. Generasi ini lebih dikenal dengan sebutan UMTS (Universal Mobile Telecommunication System) atau WCDMA (Wideband – Coded Division Multiple Access). Kelebihan generasi terbaru ini terletak pada kecepatan transfer data yang mencapai 384 kbps di luar ruangan dan 2 Mbps untuk aplikasi indoor.
Selain itu, generasi ini dapat menyediakan layanan multimedia seperti internet, video streaming, video telephony, dan lain-lain dengan lebih baik. Generasi ketiga ini menggunakan teknologi CDMA yang awalnya muncul dari teknologi militer Amerika Serikat dan dikhususkan pada standar IS-95. Beberapa paten pada jaringan-jaringan yang ada sekarang yang berbasis pada teknologi CDMA dimiliki Qualcomm Inc., sehingga pembuat peralatan membayar royalti.
Teknologi CDMA membuat kapasitas suatu sel menjadi lebih besar dibanding sistem GSM karena pada sistem CDMA, setiap panggilan komunikasi memiliki kode-kode tertentu sehingga memungkinkan banyak pelanggan menggunakan sumber radio yang sama tanpa terjadinya gangguan interferensi dan cross talk. Sumber radio dalam hal ini adalah frekuensi dan time slot yang disediakan untuk tiap sel.
Sistem komunikasi wireless berbasis CDMA pertama kali digunakan pada tahun 1995 dan sampai sekarang, CDMA merupakan saingan utama dari sistem GSM di banyak negara. Pada tahun 1999, the International Telecommunication Union (ITU) memilih CDMA sebagai standar teknologi untuk generasi ketiga (3G). Varian CDMA yang banyak digunakan adalah WCDMA dan TD-SCDMA.
Pada bulan Mei 2001 sudah terdapat 35 juta pelanggan CDMA di seluruh dunia. Dan pada tahun 2003, terdapat 100 juta pelanggan yang menggunakan CDMA di seluruh dunia. Kelebihan utama yang dimiliki generasi ketiga adalah kemampuan transfer data yang cepat atau memiliki bit rate yang tinggi.
Tingginya bit rate yang dimiliki menyebabkan banyak operator CDMA dapat menyediakan berbagai aplikasi multimedia yang lebih baik dan bervariasi, dan menjadi daya tarik tersendiri bagi pelanggan. Bayangkan saja, hanya dengan sebuah handphone, kita memiliki fasilitas kamera, video, komputer, stereo dan radio. Selain itu, berbagai fasilitas hiburan pun bisa dinikmati seperti video klip, keadaan lalu lintas secara real time, teleconference, bahkan sekadar memesan tempat di restoran, cukup dengan menekan tombol di handphone.
Ketika kita duduk di rumah pun, kita masih bisa melakukan berbagai hal tanpa harus keluar ruangan, seperti mencek saldo bank, membayar SPP untuk kuliah anak-anak, memesan makanan dan lain-lain. Itu semua bukan hal yang mustahil bagi generasi ketiga.
Dalam jangka panjang, CDMA dan teknologi-teknologi lainnya seperti GSM akan dibandingkan berdasarkan pada biaya total per pelanggan dari jaringan infrastruktur dan harga pesawat telefon.Dengan 3G, komunikasi murah dan berkualitas bukan impian belaka.

nama : ANGGIT CAHYANING PUTRI / 03 / 9D
SUMBER : rana08.wordpress.com/2008/10/06/sejarah-dan-perkembangan-handphone/

Rabu, 15 September 2010

Canon PowerShot G11





Pangsa pasar kamera digital SLR diprediksi terus menanjak.  Camera and Imaging Product Association memerkirakan kenaikan penjualan itu akan terus berlanjut sampai 2011. Sementara itu, pangsa pasar kamera saku akan menurun.
Yang menarik, sebuah artikel yang terbit di Inggris menyebutkan kalau kamera digital SLR sekarang ini berada dalam kondisi stagnan meskipun jumlah produknya mengalir deras ke pasar. Artikel itu menyebutkan kalau kualitas kamera saku saat ini sesungguhnya sama dengan kamera SLR—jumlah megapiksel yang sama besar, noise yang sama sedikit, serta lensa yang sama baik.
Kamera saku seperti itu—kamera saku yang bisa memuaskan “fotografer betulan”—memang ada meski menurut InfoKomputer tak banyak. PowerShot G11 kebetulan termasuk salah satu kamera saku yang memuaskan.

Yang Kembali
Seri G yang lama, G6 misalnya, memiliki feature LCD yang bisa diputar-putar. Feature itu hilang di PowerShot G10. Tetapi kemudian, feature itu kembali dihadirkan Canon di G11.  InfoKomputer menyukai kembalinya feature ini. Oh ya, sekadar informasi, LCD di G11 berukuran 2,8 inci, lebih kecil 0,2 inci ketimbang LCD di G10.
Bukan hanya LCD yang bisa diputar yang kembali, resolusi kamera berbobot 335 gram ini pun kembali ke 10 megapiksel.  G10 memiliki resolusi 14,7 megapiksel. Sebagai alasan, Canon menyatakan resolusi besar dengan sensor kecil memengaruhi kualitas gambar.
Bicara soal kualitas, kualitas gambar G11 lebih baik daripada G10. G11 sepertinya memang bukanupgrade dari G10. Sensor yang digunakan berbeda sehingga hasil fotonya pun berbeda.
Noise foto dalam ruangan pada ISO 400 sangat minimal di kamera G11. Ada sih noise, tapi jumlahnya masih bisa ditoleransi. Foto luar ruangannya mengagumkan pada ISO 100, bersih darinoise.
Feature  pengenal wajah bekerja dengan baik pada ruangan terang. Feature  itu membuat fokus dan exposure diatur berdasarkan wajah orang yang tertangkap sensor.

Feature
 Jadi Tombol
Tombol di bodi G11 meriah. Maklumlah, beberapa feature dapat diatur langsung dengan tombol di bodi kamera. Ambil contoh dial pengatur ISO yang ditempatkan di bawah dial menu di kamera bagian atas. Untuk mengganti ISO yang terentang dari 80 sampai 3200, pengguna tinggal memutar dial tersebut.
Feature  lain yang dijadikan tombol adalah exposure compensation. Munculnya feature ini dalam bentuk dial merupakan langkah cantik. Fotografer tak perlu memencet beberapa tombol untuk melakukan bracketing, menambah atau mengurangi cahaya ke sensor pada saat memotret pada kondisi sulit, seperti backlighting.
Tombol-tombol lain, seperti tombol shuttermacroflash, dan menu ditempatkan pada posisi yang tepat—kalau tidak mau disebut posisi yang standar.

Klasik Tapi Asyik
Sejak G7, kamera PowerShot tampil klasik, dengan bentuk kotak. Menurut kami, G10-lah yang tampil klasik, tapi tetap sedap dipandang dan dibangun dengan kokoh—tipikal kamera klasik. Soal enak tidaknya digenggam itu soal belakangan.
G11 memang lebih enak digenggam ketimbang G7 karena lekukan untuk menggenggam lebih besar. Tapi, besarnya lekukan itu masih kurang. Karena itu, G11 masih kurang mantap digenggam. Tapi, kekokohannya setara dengan G10.
Tombol-tombol fungsi diletakkan pada tempatnya dan kebanyakan dapat diakses tangan kanan saja.
***
Meskipun sekilas mirip dengan G10, kamera G11 ini bukan sekadar upgrade karena sensornya lebih baru dan gambarnya lebih bagus. Dengan banyaknya fungsi manual dan kualitas gambar yang sangat baik, kamera ini ditujukan bagi fotografer serius. InfoKomputer juga menyukai lebarnya lensa yang digunakan, yakni 28 mm—kalau disetarakan dengan kamera film 35 mm.
Salah satu hal yang mengganjal adalah harganya yang setara dengan kamera digital SLR low-endyang membuat kita berpikir, “Beli G11 atau SLR murah?”  (Alex Pangestu)

Plus     : Kualitas gambar OK; LCD yang bisa diputar; Akses feature cepat dengan tombol-tombol.
Minus : Harga mahal; Video tidak HD.


NAMA : DWI RIZKY RAHMAWATI
KELAS : 9D
No. Absen : 11

Nokia E7, Ujung Tombak Symbian^3


Nokia menyambut kuartal terakhir 2010 dengan persembahan empat produk terbaru. Salah satu di antaranya Nokia E7, tipe terbaru dari seri Communicator andalan mereka.

Peluncuran Nokia E7 dilakukan dalam gelaran akbar, Nokia World 2010, pagi ini waktu London (14/9). Menurut Niklas Savander (Executive Vice President, Nokia), sekitar 3000 orang dari seluruh dunia menghadiri pada acara tersebut. Mereka meliputi pihak operator, analis, jurnalis, dan blogger.

Seri ponsel cerdas Communicator memang ditujukan Nokia bagi konsumen kelas pebisnis dan profesional. Tidak terkecuali Nokia E7. Hal ini terlihat dari dukungannya terhadap berbagai aplikasi bisnis, seperti Microsoft Exchange ActiveSync, Mail for Exchange, Microsoft Communicator Mobile, dan Microsoft SharePoint Server.

Jika dilihat sepintas, Nokia E7 tidak terlihat seperti ponsel Communicator. Soalnya, wujud E7 tidak terlihat kaku berkat kurva di keempat sudutnya. Layar sentuh 4 inci pun menghiasi permukaan. Namun, di baliknya, ternyata tersimpan keyboard Full-QWERTY. Tinggal geser untuk menampilkan papan ketik ini.

Fasilitas lain yang dimiliki Nokia E7 adalah kamera 8MP disertai kemampuan merekam video HD (720p).

Berbicara soal kamera, pada acara ini, Nokia juga meluncurkan Nokia N8. Ponsel kamera ini telah dinanti-nanti sejak informasi berhembus April lalu. Tidak mengherankan karena N8 mempunyai kamera 12MP dengan lensa Carl-Zeiss dan lampu kilat Xenon. N8 pun mampu merekam video berkualitas HD.

Dua ponsel lain yang diperkenalkan di Nokia World kali ini yaitu Nokia C6-01 dan C7. Keduanya bersenjatakan layar sentuh AMOLED sekitar 3 inci dan kamera 8MP.

Seluruh produk terbaru Nokia di atas akan berjalan di atas Symbian^3. Ini merupakan debut dari versi terbaru platform andalan vendor Finlandia tersebut. "Jika bicara soal ponsel cerdas, Symbian masih bertahan sebagai platform nomor satu di dunia," ujar Savander.

Faktanya, berdasarkan statistik Gartner, Nokia dan Symbian memang masih menguasai pangsa pasar untuk Q2 2010. Tapi, persentasenya kian menurun dibandingkan tiga pesaing, BlackBerry, iPhone OS, dan Android. Kelahiran Symbian^3 sepertinya dipercaya bisa mengembalikan tren positif platform ini. "Nokia is back!" demikian Savander menutup pidatonya.


Dikutip dari: http://www.infokomputer.com/reguler/nokia-e7-ujung-tombak-symbian-3

Nama : RENA FATMALASARI
Kelas  : 9D
No Absen : 34

Jumat, 03 September 2010

Earphone

Istilah earphone, headphone, dan headset
Earphone adalah alat yang dapat mengubah energi listrik menjadi gelombang suara. Dipakai dengan cara memasangnya disumpalkan ke dalam telinga.
Kerap kali orang bingung membedakan earphones dengan headphone atau headset. Menurut beberapa ensoklopedi, headphones mempunyai arti demikian dua earphone yang memiliki bando yang dikenakan di kepala, sementara headset memiliki tiga makna yaitu:
• mikrofon
• pasangan dari headphone
• alat tambahan untuk menggunakan earphone dan pemancar di kepala.
Sejarah
Alat dengar telinga untuk telepon sebenarnya sudah ada sejak abad ke-20. Di tahun 1986, terdapat teknologi pengurangan gangguan suara dengan mengembangkan earphone untuk melindungi pendengaran pilot dari kebisingan di first non-stop around-the-world flight.
Ketika itu, juga terkenal produksi ear canal earphones dengan active noise control untuk pertama kali. Setelah itu, hanya alat sensitive earphone satu-satunya cara untuk mendengar sinyal audio sebelum amplifier dikembangkan.
Selama tahun 1990 dan 2000 earphones menjadi tipe yang paling digemari untuk alat musik pribadi. Dan tahun 1919,sensitive earphone ini digunakan umumnya untuk radio. Keadaannya belum sebagus sekarang. Gangguan/ noise masih banyak dan kualitas suaranya pun masih kasar/ mentah.
Dahulu ketika kita menggunakan radio, earphones harus disambungkan ke terminal baterai yang bertegangan volt tinggi dan terminal baterai di tanah. Penggunaan koneksi listriknya pun tidak nyaman bagi pengguna karena menggagetkan.


Nama : Regina Oendoro
Sumber : www.wikipedia.com
kelas : 9D

Tetikus atau mouse

Tetikus atau yang lebih dikenal dengan nama mouse adalah alat yang digunakan untuk memasukkan data ke dalam komputer selain papan ketik. Tetikus memperoleh nama demikian karena kabel yang menjulur berbentuk seperti ekor tikus[1].
Tetikus pertama kali dibuat pada tahun 1963 oleh Douglas Engelbart berbahan kayu dengan satu tombol. Model kedua sudah dilengkapi dengan 3 tombol. Pada tahun 1970, Douglas Engelbart memperkenalkan tetikus yang dapat mengetahui posisi X-Y pada layar komputer, tetikus ini dikenal dengan nama X-Y Position Indicator (indikator posisi X-Y).
Bentuk tetikus yang paling umum mempunyai dua tombol, masing-masing di sebelah kiri atas dan kanan atas yang dapat ditekan. Walaupun demikian, komputer-komputer berbasis Macintosh biasanya menggunakan tetikus satu tombol.
Tetikus bekerja dengan menangkap gerakan menggunakan bola yang menyentuh permukaan keras dan rata. Tetikus yang lebih modern sudah tidak menggunakan bola lagi, tetapi menggunakan sinar optikal untuk mendeteksi gerakan. Selain itu, ada pula yang sudah menggunakan teknologi nirkabel, baik yang berbasis radio, sinar inframerah, maupun bluetooth.
Saat ini, teknologi terbaru sudah memungkinkan tetikus memakai sistem laser sehingga resolusinya dapat mencapai 2.000 titik per inci (dpi), bahkan ada yang bisa mencapai 4.800 titik per inci. Biasanya tetikus model ini diperuntukkan bagi penggemar permainan video


Sumber : www.wikipedia.com
nama : Nurul Hidayati
kelas : 9D